Nobar dan Bedah Film ‘The Indigenous’ dengan Tema “Alam dan Manusia: Kearifan Lokal sebagai Penghormatan terhadap Alam”

Pada hari jumat, 20 Oktober 2023, departemen sosial lingkungan BEM FISH menggelar acara bedah film “The Indigenous” yang diadakan di Gedung I6 FISH. Bedah film ini mendatangkan dua pemantik yang cukup kompeten di bidangnya, bahkan pernah meneliti langsung terkait dengan objek di dalam filmnya, yaitu tentang masyarakat adat. Dua pemateri hebat tersebut adalah Bapak Ahmad Nizar Hilmi, S.AP., M.PA. selaku dosen S1 Administrasi Negara, dan Bapak Dr. Haryo Kunto Wibisono, S.AP., M.AP. selaku dosen D4 Administrasi Negara.
Masyarakat adat merupakan penduduk asli dari suatu daerah. Maka sudah sewajarnya jika mereka memiliki hak paling besar terhadap pengambilan keputusan yang terkait dengan daerah mereka. Entah itu cara bertahan hidup masyarakatnya, pengelolaan lahan di sana, bagaimana mereka memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohaninya. Namun seringkali masyarakat adat tidak dijadikan prioritas dalam pengambilan keputusan di dalam pemerintahan, bahkan masyarakat adat seringkali hanya dijadikan sebagai komoditas bagi pemerintah setempat. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Bapak Nizar, yaitu tentang desa wisata. Mungkin kita sebagai masyarakat luar menganggap desa wisata sebagai suatu tempat yang memiliki pemandangan yang asri untuk melepas penat setelah mengalami berbagai kesibukan di kota. Namun coba kita melihat dari sudut pandang masyarakat desa tersebut. Mereka akan merasa menjadi suatu objek hiburan dari kita masyarakat kota, tanpa kita sadari sebenarnya hal itu sangatlah tidak etis yang kita lakukan terhadap masyarakat adat. Dan banyak lagi fakta-fakta lain tentang masyarakat adat jika kita mencoba menggunakan kacamata lain dalam memandang mereka.
Melalui kegiatan bedah film dokumenter seperti ini, diharapkan masyarakat terutama mahasiswa dapat melihat sisi lain dari suatu permasalahan. Memang perhatian masyarakat terhadap film dokumenter tidak sebesar film komersial yang biasa tayang di bioskop. Sehingga kegiatan seperti ini perlu sering-sering dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap film dokumenter, yang seringkali isinya mengungkap fakta-fakta menarik tentang suatu hal yang seringkali tidak kita sadari. Dengan kemampuan kita untuk memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang, maka tingkat empati dan toleransi kita akan meningkat dan hal itu akan meningkatkan kebijaksanaan kita dalam setiap pengambilan keputusan.