Investasi Jangka Panjang, Peran Mahasiswa di Dunia Pendidikan

Hari
Pendidikan Nasional di Indonesia dirayakan setiap tanggal 2 Mei untuk
memperingati lahirnya Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia
yang sangat dihormati. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai pendiri pendidikan
nasional di Indonesia dan memperjuangkan hak pendidikan bagi semua warga
Indonesia, terlepas dari status sosial dan ekonomi mereka.
Pendidikan
merupakan salah satu faktor kunci untuk kemajuan dan pembangunan suatu negara.
Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya, serta membuka kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih
baik dan memiliki penghasilan yang lebih tinggi.
Di
Indonesia, meskipun telah banyak perubahan dan perbaikan dalam sistem
pendidikan, masih terdapat banyak masalah yang perlu diatasi, seperti
kesenjangan dalam akses pendidikan, kualitas pendidikan yang tidak merata, dan
kurangnya keterampilan yang relevan dengan pasar kerja. Berikut adalah beberapa
data kesenjangan pendidikan di Indonesia:
1. Akses
Pendidikan.
Angka
partisipasi kasar (APK) pendidikan anak usia 7-18 tahun di wilayah perkotaan
sebesar 99,12%, sedangkan di pedesaan hanya sebesar 88,17%. (Sumber: Badan
Pusat Statistik, 2020)
Tingkat
melek huruf penduduk Indonesia masih tergolong rendah, yaitu sekitar 95,6% pada
usia 15 tahun ke atas. (Sumber: UNESCO, 2020)
2. Kualitas
Pendidikan.
Rata-rata
nilai ujian nasional (UN) untuk mata pelajaran Matematika di tingkat SMA pada
tahun 2019 adalah 5,60, sementara untuk mata pelajaran Bahasa Inggris hanya
6,14. (Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019)
Rasio
murid-guru di Indonesia rata-rata adalah 16:1, namun di beberapa daerah masih
terdapat rasio yang tidak merata, bahkan bisa mencapai 40:1 di daerah terpencil.
(Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019)
3. Kesenjangan
Berdasarkan Tingkat Pendapatan.
Anak-anak
dari keluarga berpenghasilan rendah memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk
mengenyam pendidikan yang berkualitas, karena banyak dari mereka terpaksa putus
sekolah atau hanya bisa bersekolah di sekolah-sekolah yang kurang memadai.
(Sumber: UNICEF, 2020)
Hanya
sekitar 9% anak dari keluarga miskin di Indonesia yang berhasil melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. (Sumber: World Bank, 2019)
Data
ini menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan dalam akses dan kualitas
pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang lebih
besar dan terintegrasi dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku
kepentingan lainnya untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di
Indonesia, sehingga kesenjangan tersebut dapat diperkecil dan terwujud
masyarakat Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.
Selain
itu, sebagai individu, kita juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan
pendidikan di Indonesia dengan menjadi pendidik yang berdedikasi, mendukung
program-program pendidikan yang ada, dan membantu orang lain untuk memperoleh
akses pendidikan yang lebih baik.
Mahasiswa
memainkan peran penting dalam dunia pendidikan. Berikut beberapa peran mahasiswa
dalam dunia pendidikan:
1. Menjadi
fasilitator pembelajaran.
Mahasiswa
dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menjadi tutor atau
mentor bagi siswa di sekolah atau universitas. Dalam peran ini, mahasiswa dapat
membantu siswa dalam belajar, membimbing siswa dalam memahami materi pelajaran,
dan memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam belajar.
2. Menjadi
relawan pengajar.
Mahasiswa
juga dapat memainkan peran sebagai relawan pengajar di berbagai wilayah di Indonesia
yang kurang mendapatkan akses terhadap pendidikan. Dalam peran ini, mahasiswa
dapat membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi masyarakat yang
kurang beruntung.
3. Menjadi
pengembang kurikulum.
Mahasiswa
dapat berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum di sekolah atau universitas.
Dalam peran ini, mahasiswa dapat membantu mengembangkan program-program
pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
4. Mengembangkan
program-program sosial.
Mahasiswa
dapat memainkan peran dalam mengembangkan program-program sosial yang
berhubungan dengan dunia pendidikan, seperti program beasiswa atau program
mentoring untuk siswa yang kurang mampu secara ekonomi.
5. Menjadi
peneliti.
Mahasiswa
juga dapat memainkan peran sebagai peneliti di bidang pendidikan, yang membantu
mengidentifikasi masalah-masalah dan solusi-solusi yang ada di dunia
pendidikan. Dalam peran ini, mahasiswa dapat membantu meningkatkan kualitas
pendidikan dengan memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih baik.
Dalam
peran mereka sebagai mahasiswa dalam dunia pendidikan, mereka harus memiliki
kemampuan akademik dan keterampilan non-akademik yang baik, seperti kemampuan
interpersonal, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan kepemimpinan. Dengan
memainkan peran tersebut, mahasiswa dapat membantu meningkatkan kualitas
pendidikan dan membantu mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik untuk
masyarakat Indonesia.
Pendidikan
adalah investasi jangka panjang bagi masa depan seseorang dan bangsa. Dalam
memperingati Hari Pendidikan Nasional, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga kita dapat mencapai visi
negara yang lebih maju dan sejahtera.
(Departemen
Pendidikan dan Penalaran)